Surat Untuk Pacar yang Suka Ngambek - Halo sahabat AKN semua, bagaimana kabarnya setelah lebaran ini? Semoga baiki semua ya, dan sudah lama kita tidak berjumpa di blog Area Kost Network ini.
Untuk kali ini AKN akan berbagi cerita dari teman kita yang menceritakan tentang pacarnya yang rada-rada suka ngambek yang dituliskan dalam sepucuk surat. Yuk kita baca ceritanya.
Kepada kamu sebagai pacarku yang aku sayangiapa perlu aku kenalkan dulu namaku pada surat ini? atau perlu aku lampirkan akta kelahiranku?sebab setiap kamu marah padaku seolah-olah ingatanmu telah hilang dan melupakan semua yang sudah pernah kita jalani selama ini, mungkin juga termasuk namaku telah kamu lupakan.
Baca juga:
Kamu yang jika marah selalu bilang tidak apa-apa. Ketahuilah bahwa kalimat itu sangat sulit dimengerti. Aku buka kamus besar bahasa indonesia tidak ada artinya, aku coba cari dalam kamus besar basar bahasa inggris tambah bingung, dan aku cari kamus besar bahasa kalbu malah kamusnya tidak ada. Terakhir aku tanya sama kamu karena aku pikir hanya kamu yang tahu, kamu malah menjawab"pikir saja sendiri".
Pada saat itu aku merasa seperti orang bodoh, karena kamu selalu bilang kalau kamu tidak suka marah orangnya, tapi kenyataannya setelah aku pikir-pikir kamu tetap saja marah.
Setiap hari marah apakah kamu tidak capek? Apakah suara kamu tidak resak karena teriakan marah terhadapku? Mungkin kamu tidak, tapi aku capek dengan hubungan kita yang mungkin harus berakhir putus.
Kata putus aku pikir jawaban yang tepat, tapi itu adalah pilihan yang sesat. Aku berpikir mempertahankan hubungan ini merupakan jalan terbaik. Tapi bukan berarti kamu terus begitu dan aku harus menerimanya. Aku harus bertahan tapi tetap bertindak dan kamu seharusnya bisa berubah.
Surat ini aku tulis bentuk tindakanku. Ya, aneh memang nampak tidak jentelmen kata orang, tapi walau dalam surat, aku ingin kamu memahaminya. Kamu ingat saat aku mencoba bertinda secara langsung? Ya, kamulah yang selalu menang. Ekspresi dan matamu mengalahkan kekuatanku.
Untunglah dalam surat ini kita tidak bertemu, tidak ada teriakanmu dan tidak nampak wajah cemberutmu yang jelek itu. Aku merasa perasaanku terbebaskan tanpa takut kamu manangkis semua alasanku.
Aku tanya sama kamu, kenapa sih kamu marah? Begitu banyak cara untuk menyelesaikan masalah, kenapa tetap saja marah yang utama kamu pilih? Mengapa tidak pernah memilih yang bisa menenangkan diri kamu dan membicarakannya secara dingin?
Memang semua masalah itu pasti akan ada jalan keluarnya, tapi marah terus-menerus akan membuat kita jauh tersesat di dalam gua yang tidak ada jalan keluarnya. Jika memang berniat memperbesar masalah, silahkan kamu kumpulkan bukti atas kesalahanku selama ini, kemudian ajukan semuanya ke Mahkamah Konstitusi.
Kenapa harus aku selalu yang salah? Padahal yang salah itu kan kamu? Contohnya saja waktu kamu terlambat masuk kelas, kamu malah marah sama aku karena kamu bilang aku lambat. Padahal kenyataannya kamu berdandanya lama sekali.
Aku tahu, kamu hanya menjadikan aku sebagai pelampiasan saja kan? Aku kasih tahu ya? Jangan pernah ada rasa malu untuk mengakui kesalahan, jika berbuat salah mengaku saja jika memang merasa bersalah. Untuk apa mencari pelampisan hanya untuk menutupi kesalahan kamu sendiri? Kalau kamu terus begitu, kamu hanya pintar menutupi kesalahan bukan pintar menyelesaikan masalah.
Sekarang coba lihat diri kamu. Apa sebenarnya yang selalu membuat kamu marah? Alasan kamu mungkin karena lagi menstruasi. Alasan itu memang masuk akal, tapi masa setiap hari kamu memberi alasan yang sama? Mamalia seperti apa yang setiap hari menstruasi?.
Kenapa kamu tidak bisa adil? Saat kamu sedang sama teman kamu, aku selalu tidak melarang, tapi giliran aku kumpul bareng teman aku kamu tidak izinin. Aku merasa kamu belum bisa menerima aku sebagaimana aku menerima kamu, kamu belum bisa memahamiku seperti halnya aku memahamimu, atau mungkin kamu belum bisa mencintaiku seperti aku yang mencintaimu.
Sayang, tahan emosimu dan jangan biarkan api emosi membakar hatimu, semua itu bisa diselesaikan dengan obrolan senyuman bahkan pelukan.
Mungkin kamu berpikir semua bisa diselesaikan dengan teriakanmu, masalah juga bisa terselesaikan hanya dengan diam saja asalkan mata menatap satu sama lain dan berbicara dengan kejujuran.
Sebelum aku akhiri, aku tanya sekali lagi. Kenapa sih harus ngambek terus?.
Bagaimana cerita di atas yang telah dituliskan dalam sepucuk surat, apakah ada yang merasa mengalami hal yang sama seperti cerita ini?
Baca juga:
Mulai sekarang cobalah untuk tidak pernah ngambek atau marah pada pasangan kamu, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan sebuah masalah dalam suatu hubungan.
Jika kamu suka cerita ini, silahkan bagikan ke teman kamu tentang cerita ini agar merek juga dapat membacanya dan menulis surat kepada pasangannya yang suka ngambaek. Salam luar biasa!
Untuk kali ini AKN akan berbagi cerita dari teman kita yang menceritakan tentang pacarnya yang rada-rada suka ngambek yang dituliskan dalam sepucuk surat. Yuk kita baca ceritanya.
Kepada kamu sebagai pacarku yang aku sayangiapa perlu aku kenalkan dulu namaku pada surat ini? atau perlu aku lampirkan akta kelahiranku?sebab setiap kamu marah padaku seolah-olah ingatanmu telah hilang dan melupakan semua yang sudah pernah kita jalani selama ini, mungkin juga termasuk namaku telah kamu lupakan.
Baca juga:
Kamu yang jika marah selalu bilang tidak apa-apa. Ketahuilah bahwa kalimat itu sangat sulit dimengerti. Aku buka kamus besar bahasa indonesia tidak ada artinya, aku coba cari dalam kamus besar basar bahasa inggris tambah bingung, dan aku cari kamus besar bahasa kalbu malah kamusnya tidak ada. Terakhir aku tanya sama kamu karena aku pikir hanya kamu yang tahu, kamu malah menjawab"pikir saja sendiri".
Pada saat itu aku merasa seperti orang bodoh, karena kamu selalu bilang kalau kamu tidak suka marah orangnya, tapi kenyataannya setelah aku pikir-pikir kamu tetap saja marah.
Setiap hari marah apakah kamu tidak capek? Apakah suara kamu tidak resak karena teriakan marah terhadapku? Mungkin kamu tidak, tapi aku capek dengan hubungan kita yang mungkin harus berakhir putus.
Kata putus aku pikir jawaban yang tepat, tapi itu adalah pilihan yang sesat. Aku berpikir mempertahankan hubungan ini merupakan jalan terbaik. Tapi bukan berarti kamu terus begitu dan aku harus menerimanya. Aku harus bertahan tapi tetap bertindak dan kamu seharusnya bisa berubah.
Surat ini aku tulis bentuk tindakanku. Ya, aneh memang nampak tidak jentelmen kata orang, tapi walau dalam surat, aku ingin kamu memahaminya. Kamu ingat saat aku mencoba bertinda secara langsung? Ya, kamulah yang selalu menang. Ekspresi dan matamu mengalahkan kekuatanku.
Untunglah dalam surat ini kita tidak bertemu, tidak ada teriakanmu dan tidak nampak wajah cemberutmu yang jelek itu. Aku merasa perasaanku terbebaskan tanpa takut kamu manangkis semua alasanku.
Aku tanya sama kamu, kenapa sih kamu marah? Begitu banyak cara untuk menyelesaikan masalah, kenapa tetap saja marah yang utama kamu pilih? Mengapa tidak pernah memilih yang bisa menenangkan diri kamu dan membicarakannya secara dingin?
Memang semua masalah itu pasti akan ada jalan keluarnya, tapi marah terus-menerus akan membuat kita jauh tersesat di dalam gua yang tidak ada jalan keluarnya. Jika memang berniat memperbesar masalah, silahkan kamu kumpulkan bukti atas kesalahanku selama ini, kemudian ajukan semuanya ke Mahkamah Konstitusi.
Kenapa harus aku selalu yang salah? Padahal yang salah itu kan kamu? Contohnya saja waktu kamu terlambat masuk kelas, kamu malah marah sama aku karena kamu bilang aku lambat. Padahal kenyataannya kamu berdandanya lama sekali.
Aku tahu, kamu hanya menjadikan aku sebagai pelampiasan saja kan? Aku kasih tahu ya? Jangan pernah ada rasa malu untuk mengakui kesalahan, jika berbuat salah mengaku saja jika memang merasa bersalah. Untuk apa mencari pelampisan hanya untuk menutupi kesalahan kamu sendiri? Kalau kamu terus begitu, kamu hanya pintar menutupi kesalahan bukan pintar menyelesaikan masalah.
Sekarang coba lihat diri kamu. Apa sebenarnya yang selalu membuat kamu marah? Alasan kamu mungkin karena lagi menstruasi. Alasan itu memang masuk akal, tapi masa setiap hari kamu memberi alasan yang sama? Mamalia seperti apa yang setiap hari menstruasi?.
Kenapa kamu tidak bisa adil? Saat kamu sedang sama teman kamu, aku selalu tidak melarang, tapi giliran aku kumpul bareng teman aku kamu tidak izinin. Aku merasa kamu belum bisa menerima aku sebagaimana aku menerima kamu, kamu belum bisa memahamiku seperti halnya aku memahamimu, atau mungkin kamu belum bisa mencintaiku seperti aku yang mencintaimu.
Sayang, tahan emosimu dan jangan biarkan api emosi membakar hatimu, semua itu bisa diselesaikan dengan obrolan senyuman bahkan pelukan.
Mungkin kamu berpikir semua bisa diselesaikan dengan teriakanmu, masalah juga bisa terselesaikan hanya dengan diam saja asalkan mata menatap satu sama lain dan berbicara dengan kejujuran.
Sebelum aku akhiri, aku tanya sekali lagi. Kenapa sih harus ngambek terus?.
Bagaimana cerita di atas yang telah dituliskan dalam sepucuk surat, apakah ada yang merasa mengalami hal yang sama seperti cerita ini?
Baca juga:
Mulai sekarang cobalah untuk tidak pernah ngambek atau marah pada pasangan kamu, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan sebuah masalah dalam suatu hubungan.
Jika kamu suka cerita ini, silahkan bagikan ke teman kamu tentang cerita ini agar merek juga dapat membacanya dan menulis surat kepada pasangannya yang suka ngambaek. Salam luar biasa!