Cinta Pandangan Pertama - Memendam sebuah perasaan cinta memang menguras pikiran dan perasaan cinta. Ada banyak suka dan duka yang kita alami saat kita mencintai orang secara diam-diam. Indahnya adalah ketika kita bisa mempertahankan rasa yang ada tanpa takut adanya penolakan dan rasa sakit hati.
Di balik keindahan itu, ada rasa sakit yang aku rasa ketika dihadapkan kenyataan bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan balasan atas perasaan ku. Hal ini karena orang yang ku cintai pun bahkan tidak mengetahui perasaan ku terhadapnya.
Baca juga:
Di sini ku duduk sendiri terdiam merenungi gejolak hati yang tak dapat ku bendung lagi menginginkan mu ada di sini. Ya kamu, kamu yang sangat aku sayangi meskipun kamu tidak peka terhadap perasaan ku ini. Namun bukan itu yang membuat ku sakit, melainkan sebuah kebenaran lain bahwa kamu mencintai wanita lain yaitu sahabatku sendiri bahkan kau menjadikan aku sebagai pelantaran untuk mendapatkan hatinya.
Memang aku selalu membalas curhatan hatimu dengan seulas senyuman. Apakah kamu tau padahal waktu itu hatiku terasa remuk dan hancur?
Berbagai cara telah kulakukan untuk menghilangkan semua perasaan ku ini terhadapmu bahkan aku rela mengabulkan permintaanmu untuk mendekatkan mu dengan dia tetapi. Namun apalah daya ku, semua yang kau lakukan tak ada gunanya sama sekali. Melainkan hanya menambah luka di hati ini.
Satu hal lagi aku tetap menyimpan rasa ini demi sahabatku, aku tak ingin dia tau mengenai perasaan ku ini.
Semuanya dimulai pada hari itu, hari dimana pertama kalinya aku melihat dia. Pada sore itu aku memutuskan untuk jalan-jalan berharap agar dapat menghilangkan semua kelelahan yang ada. Namun yang tak ku sangka adalah aku bertemu dengannya, lebih tepatnya hanya saling bertatap muka dari jarak jauh.
Malamnya aku terus memikirkan dia. ”Siapa namanya?” batinku bertanya-tanya.Dia benar-benar membuat pikiran ku tak karuan. Aku semakin sering melihat dia di hidupku tetapi aku tak punya petunjuk secuil pun tentang dirinya.
Misterius seperti malam tak berbulan. Aku tak mengerti dengan semua ini, yang ada di pikiran ku saat ini adalah dia, dia, dan dia.
Akhirnya baru ku sadari ternyata aku telah jatuh hati kepadanya saat pandangan pertama. Aku terus mencari tau tentang dia, aku pun menatap layar handphone ku dan timbul hasrat untuk menjelajah dunia maya.
Selang beberapa menit, aku pun berpikir untuk melihat kontak yang ada di BBM ku dan betapa kagetnya aku ternyata ada dia disana.
Ya dia, dia ada di kontak BBM ku. Aku pun segera membuka gambarnya dialah orang yang ku cintai sejak pandangan pertama. Hati ini terasa sangat bahagia ketika melihat sosoknya ada di layar handphone ku dan dengan beraninya aku pun menyimpan gambarnya di handphone ku.
Betapa bahagianya hatiku malam ini, dimana malam yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Hati bergetar ketika dia yang aku banggakan selama ini memulai chat denganku.
“Dek BC lah sekali” Ya itulah pesan pertama yang ku terima dari dirinya.
Hatiku terasa berbunga-bunga setelah membaca pesan. Aku tak menyangka dan rasanya aku ingin berteriak sekuat-kuatnya. Memang sedikit berlebihan, tapi itulah yang kurasakan saat itu. Tak tunggu waktu lama aku pun membalasnya.
"Iya bang” Balasku dan akupun langsung mem-BC-nya.
Tidak berakhir disitu saja, obrolan kami terus berlanjut. Dia menanyakan nama lengkap ku, tanggal lahir ku dan masih banyak lagi. Aku sangat senang, bahkan aku tak menyangka bahwa ternyata selama ini dia sering memperhatikan ku saat plang sekolah dan dia tau aku yang mana.
Setelah lama chatingan dia pun meminta ku untuk mengirim photo ku padanya. Dengan bodohnya aku pun langsung mengirim sebuah gambar yang tertulis “aku sayang kamu, aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi” karena itulah yang sedang aku rasakan saat itu dan semua itu tulus dari hatiku yang terdalam.
Pada akhirnya dia pun membalas ”Iya dek, abang juga”. Mungkin dia pikir setelah aku mengirim kata-kata tersebut dan dia membalas demikian, hatiku akan terasa senang. Mungkin dia berpikir seperti itu, Namun hal demikian tidak seperti apa yang dirasakan hatiku. Hati ini tau kalau sebenarnya kalimat yang dia kirim tidak tulus dari hatinya dan aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut hingga kami pun mengobrol seperti biasa.
Tibalah malam dimana malam itu adalah malam yang paling menyakitkan hatiku. Malam itu aku sempat meneteskan air mata dan aku merasa patah hati. Ternyata apa yang aku pikirkan selama ini tidak benar adanya. Aku pikir dia hanya memperhatikan aku dan bukan dengan teman-temanku.
Selama ini memperhatikan salah seorang dari teman-temanku yang selalu pulang bergandengan tangan denganku. Sebab itulah dia juga tau denganku karena aku selalu disamping temanku. Dia menyuruh ku untuk memberi tau kepadaku kalau dia suka kepada temanku.
Jujur setelah aku tau semuanya itu perasaan ku yang semula sangat jauh dari pemikiran buruk, kini tiba-tiba menjadi sebuah ketakutan. Ketakutan untuk menyambut rasa ini tertanam lebih dalam. Ketakutan untuk menjalani selanjutnya antara aku dan dia hanya menjadi sebuah pertanyaan dihati yang tak pernah ada jawaban.
Baca juga:
Dua bulan pun berlalu, selama lebih kurang dua bulan itu juga aku menjadi perantaraan antara dia dan temanku. Namun perasaan ku terhadapnya masih seperti dulu belum berubah sama sekali dan sekarang mungkin tidak akan ada lagi pemikiran buruk yang terlintas di pikiran ku. Tidak ada lagi ketakutan karena temanku yang selama ini dia sukai, sekarang temanku sudah punya pacar dan aku melihat mereka sangat bahagia.
Memang sangat sulit menjadikan cinta itu berawal dari pandangan pertama karena pandangan pertama tidak menjanjikan cintanya untuk kita miliki. Semoga cerita ini tidak menjadi cerita kita semua yang berujung pada sakit hati.
Oleh : Kurnia Savitri
Di balik keindahan itu, ada rasa sakit yang aku rasa ketika dihadapkan kenyataan bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan balasan atas perasaan ku. Hal ini karena orang yang ku cintai pun bahkan tidak mengetahui perasaan ku terhadapnya.
Baca juga:
Di sini ku duduk sendiri terdiam merenungi gejolak hati yang tak dapat ku bendung lagi menginginkan mu ada di sini. Ya kamu, kamu yang sangat aku sayangi meskipun kamu tidak peka terhadap perasaan ku ini. Namun bukan itu yang membuat ku sakit, melainkan sebuah kebenaran lain bahwa kamu mencintai wanita lain yaitu sahabatku sendiri bahkan kau menjadikan aku sebagai pelantaran untuk mendapatkan hatinya.
Memang aku selalu membalas curhatan hatimu dengan seulas senyuman. Apakah kamu tau padahal waktu itu hatiku terasa remuk dan hancur?
Berbagai cara telah kulakukan untuk menghilangkan semua perasaan ku ini terhadapmu bahkan aku rela mengabulkan permintaanmu untuk mendekatkan mu dengan dia tetapi. Namun apalah daya ku, semua yang kau lakukan tak ada gunanya sama sekali. Melainkan hanya menambah luka di hati ini.
Satu hal lagi aku tetap menyimpan rasa ini demi sahabatku, aku tak ingin dia tau mengenai perasaan ku ini.
Semuanya dimulai pada hari itu, hari dimana pertama kalinya aku melihat dia. Pada sore itu aku memutuskan untuk jalan-jalan berharap agar dapat menghilangkan semua kelelahan yang ada. Namun yang tak ku sangka adalah aku bertemu dengannya, lebih tepatnya hanya saling bertatap muka dari jarak jauh.
Malamnya aku terus memikirkan dia. ”Siapa namanya?” batinku bertanya-tanya.Dia benar-benar membuat pikiran ku tak karuan. Aku semakin sering melihat dia di hidupku tetapi aku tak punya petunjuk secuil pun tentang dirinya.
Misterius seperti malam tak berbulan. Aku tak mengerti dengan semua ini, yang ada di pikiran ku saat ini adalah dia, dia, dan dia.
Akhirnya baru ku sadari ternyata aku telah jatuh hati kepadanya saat pandangan pertama. Aku terus mencari tau tentang dia, aku pun menatap layar handphone ku dan timbul hasrat untuk menjelajah dunia maya.
Selang beberapa menit, aku pun berpikir untuk melihat kontak yang ada di BBM ku dan betapa kagetnya aku ternyata ada dia disana.
Ya dia, dia ada di kontak BBM ku. Aku pun segera membuka gambarnya dialah orang yang ku cintai sejak pandangan pertama. Hati ini terasa sangat bahagia ketika melihat sosoknya ada di layar handphone ku dan dengan beraninya aku pun menyimpan gambarnya di handphone ku.
Betapa bahagianya hatiku malam ini, dimana malam yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Hati bergetar ketika dia yang aku banggakan selama ini memulai chat denganku.
“Dek BC lah sekali” Ya itulah pesan pertama yang ku terima dari dirinya.
Hatiku terasa berbunga-bunga setelah membaca pesan. Aku tak menyangka dan rasanya aku ingin berteriak sekuat-kuatnya. Memang sedikit berlebihan, tapi itulah yang kurasakan saat itu. Tak tunggu waktu lama aku pun membalasnya.
"Iya bang” Balasku dan akupun langsung mem-BC-nya.
Tidak berakhir disitu saja, obrolan kami terus berlanjut. Dia menanyakan nama lengkap ku, tanggal lahir ku dan masih banyak lagi. Aku sangat senang, bahkan aku tak menyangka bahwa ternyata selama ini dia sering memperhatikan ku saat plang sekolah dan dia tau aku yang mana.
Setelah lama chatingan dia pun meminta ku untuk mengirim photo ku padanya. Dengan bodohnya aku pun langsung mengirim sebuah gambar yang tertulis “aku sayang kamu, aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi” karena itulah yang sedang aku rasakan saat itu dan semua itu tulus dari hatiku yang terdalam.
Pada akhirnya dia pun membalas ”Iya dek, abang juga”. Mungkin dia pikir setelah aku mengirim kata-kata tersebut dan dia membalas demikian, hatiku akan terasa senang. Mungkin dia berpikir seperti itu, Namun hal demikian tidak seperti apa yang dirasakan hatiku. Hati ini tau kalau sebenarnya kalimat yang dia kirim tidak tulus dari hatinya dan aku tidak terlalu memikirkan hal tersebut hingga kami pun mengobrol seperti biasa.
Tibalah malam dimana malam itu adalah malam yang paling menyakitkan hatiku. Malam itu aku sempat meneteskan air mata dan aku merasa patah hati. Ternyata apa yang aku pikirkan selama ini tidak benar adanya. Aku pikir dia hanya memperhatikan aku dan bukan dengan teman-temanku.
Selama ini memperhatikan salah seorang dari teman-temanku yang selalu pulang bergandengan tangan denganku. Sebab itulah dia juga tau denganku karena aku selalu disamping temanku. Dia menyuruh ku untuk memberi tau kepadaku kalau dia suka kepada temanku.
Jujur setelah aku tau semuanya itu perasaan ku yang semula sangat jauh dari pemikiran buruk, kini tiba-tiba menjadi sebuah ketakutan. Ketakutan untuk menyambut rasa ini tertanam lebih dalam. Ketakutan untuk menjalani selanjutnya antara aku dan dia hanya menjadi sebuah pertanyaan dihati yang tak pernah ada jawaban.
Baca juga:
Dua bulan pun berlalu, selama lebih kurang dua bulan itu juga aku menjadi perantaraan antara dia dan temanku. Namun perasaan ku terhadapnya masih seperti dulu belum berubah sama sekali dan sekarang mungkin tidak akan ada lagi pemikiran buruk yang terlintas di pikiran ku. Tidak ada lagi ketakutan karena temanku yang selama ini dia sukai, sekarang temanku sudah punya pacar dan aku melihat mereka sangat bahagia.
Memang sangat sulit menjadikan cinta itu berawal dari pandangan pertama karena pandangan pertama tidak menjanjikan cintanya untuk kita miliki. Semoga cerita ini tidak menjadi cerita kita semua yang berujung pada sakit hati.
Oleh : Kurnia Savitri